Pada tahun 2020 ekspor hortikultura Indonesia mencapai $645,48 juta, pencapaian ini tentunya jauh lebih banyak dibandingkan tahun 2019 yang lalu. Peningkatan ini disebabkan karena didominasi oleh buah-buahan selama masa pandemi tahun 2020 kemarin.
Hortikultura sendiri merupakan sub sektor pertanian yang potensial sehingga didorong untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi petani. Bahkan pada tahun 2021, Indonesia mampu mencatat pertumbuhan sebesar 3,01 persen. Itu artinya kontribusi sektor hortikultura di Indonesia sangat baik dalam struktur nasional dan internasional.
Jenis-jenis tanaman ekspor hortikultura Indonesia
- Florikultura
Florikultura atau tanaman hias termasuk ke dalam jenis hortikultura. Tanaman hias banyak dibudidayakan untuk menghiasi taman ataupun ruangan agar lebih indah dan berwarna.
Selain itu, tanaman hias juga mampu memberikan aroma dan efek menenangkan yang khas. Beberapa jenis florikultura yang paling banyak diekspor adalah mawar, melati, anggrek, dan lavender. Sebab beberapa jenis bunga tersebut memiliki perawatan yang sangat mudah.
Tetapi, pada bunga anggrek Anda harus memberikan perawatan yang ekstra karena bunga anggrek termasuk bunga yang cukup sulit. Jadi itulah sebabnya wajib memperlakukannya sebaik mungkin. Jika salah sedikit saja, maka bunga tidak akan berkembang dan mati begitu saja.
- Lanskap Hortikultura
Ekspor hortikultura Indonesia ke luar negeri memang cukup banyak jenisnya. Tetapi, yang paling banyak adalah jenis tanaman. Salah satunya adalah tanaman lanskap hortikultura yang digunakan untuk mempercantik lanskap.
Contoh jenis tanaman lanskap hortikultura adalah rumput Jepang, rumput Manila, rumput gajah. Serta beberapa jenis tanaman perdu khas semak yang indah dan hijau.
- Frutikultura
Tak hanya tumbuhan, buah-buahan juga masuk ke dalam ekspor hortikultura. Kategori yang satu ini masuk ke dalam jenis tanaman panen yang buahnya bisa dikonsumsi, dijual, ataupun diekspor.
Ada banyak sekali jenis buah-buahan frutikultura yang bisa Anda coba budidaya. Misalnya, semangka, nanas, melon, blewah, anggur, dan stroberi. Semua jenis tanaman tersebut memiliki bentuk seperti rumpun, sehingga sangat mudah dibudidayakan di taman dengan ukuran kecil.
- Biofarmaka
Biofarmaka atau sering disebut dengan tanaman obat memang tidak terlalu terkenal seperti jenis hortikultura lainnya. Tetapi, beberapa negara besar seperti China dan Jepang banyak mengambil biofarmaka dari Indonesia. Salah satu biofarmaka dari Indonesia yang paling banyak diminati adalah temulawak dan jahe.
Ada dua jenis biofarmaka, yakni rimpang dan non rimpang. Kedua jenis tanaman ini sama-sama memiliki banyak kandungan bermanfaat untuk bahan baku obat tradisional.
Contoh biofarmaka rimpang adalah Jane, kunyit, lengkuas, kencur, dan temulawak. Sedangkan biofarmaka non rimpang adalah mahkota dewa, kayu manis, dan lidah buaya.
(Baca juga: Ekspor Bulu Mata Palsu Buatan Indonesia ke Luar Negeri)
- Olerikultura
Pengembangan ekspor hortikultura Indonesia kian meningkat tiap tahunnya. Bahkan mulai dari tahun 2020 hingga sekarang, Indonesia mampu mengekspor hortikultura ke berbagai negara besar.
Salah satu hortikultura Indonesia yang tak kalah penting lainnya adalah olerikultura atau sayur-sayuran. Saat ini hampir semua masyarakat berkebun sendiri di rumah. Selain lebih hemat, berkebun sendiri tentunya jauh lebih sehat dan berkualitas.
Jenis-jenis olerikultura yang paling banyak ditanam adalah cabai, sayur hijau, bawang, kubis, dan masih banyak lagi. Dengan memiliki kebun sendiri, Anda pun tak perlu khawatir apabila harga sayur di pasaran meningkat. Bahkan Anda bisa menikmati sayuran tersebut secara segar karena langsung dipetik dari kebun.
Itulah tadi beberapa jenis ekspor hortikultura Indonesia yang paling banyak diminati pasar global. Apa pun jenis barang yang Anda kirim, pastikan untuk menggunakan jasa pengiriman terpercaya. Dengan begitu kirim paket ke luar negeri akan jauh lebih amat tanpa ada kerusakan sedikit pun.