Untuk cara packing barang agar tidak kena volume memang belum ada ketentuan secara resmi. Oleh karena itu diperbolehkan untuk memadatkan ukuran agar barang atau paket tetap kecil agar tak dihitung berdasarkan volume.
Namun, Anda juga jangan mengabaikan keamanan paket. Apalagi jika paket yang hendak dikirim mudah rusak atau hancur jika bersinggungan dengan barang lain. Berikut ini adalah cara mengemas barang yang akan dikirim agar tidak terkena volume.
Trik Cara Packing Barang agar Tidak Kena Volume
1. Mengemas menjadi beberapa paket kecil
Trik pertama yaitu mengemas barang menjadi beberapa paket kecil agar bisa mendapatkan ongkir lebih murah. Apalagi jika barang yang dikirim bisa dibagi menjadi beberapa paket. Biasanya jika Anda menjual barang di e-commerce, agar konsumen bisa gratis ongkir maka paket dapat dibagi menjadi beberapa paket sekaligus.
Tetapi, jika cara packing barang agar tidak kena volume pengiriman sudah maksimal terkait ukuran paket yang dikecilkan namun masih saja terkena volume, yang perlu dilakukan adalah memberikan pengertian kepada pembeli bahwa barang yang dipesannya kena volume. Pemesan pun tentu saja memahami apabila sebagai penjual tidak bisa mengurangi biaya ongkos kirim.
(Baca juga: Cara Packing Ayam Frozen Agar Tetap Berkualitas)
2. Trik ongkir lebih murah dengan jasa ekspedisi kargo
Untuk barang atau paket yang memiliki ukuran yang cukup besar seperti alat olahraga, TV, sepeda dan lain-lain. Sangat disarankan untuk menggunakan jasa ekspedisi kargo yang sudah bisa ditemukan di beberapa daerah di Indonesia.
Beberapa marketplace sudah menyarankan apabila barang atau produk yang dipesan dengan berat melebihi 5 kg, maka sangat disarankan untuk memilih jasa pengiriman kargo. Tips cara packing bang agar tidak kena volume tersebut tentu saja untuk menekan biaya pengiriman. Apabila tidak yakin, Anda bisa menghitung biaya ongkos kirim menggunakan kargo dan ongkos kirim pengiriman reguler.
Namun jasa pengiriman kargo ini memiliki kekurangan yaitu proses pengirimannya yang lebih lama. Namun jika memutuskan untuk menggunakan pengiriman kargo, maka barang yang dipesan bisa sampai 3 hingga 5 hari. Anda bisa menghemat biaya ongkos kirim lumayan banyak apabila pelanggan dan Anda bisa memahami lamanya waktu pengiriman tersebut.
Contohnya apabila membeli sebuah sepeda statis yang digunakan untuk olah raga di rumah dengan berat 29 kg dan proses pengiriman yang dipilih adalah pengiriman reguler (2 hingga 4 hari) maka biaya ongkos kirim yang harus dikeluarkan kurang lebih sekitar Rp450 ribu.
Namun apabila memilih untuk mengirim barang yang sama dengan pengiriman kargo maka biaya ongkos kirim yang harus dikeluarkan kurang lebih sekitar Rp120 ribu. Barang akan sampai ke tujuan kurang lebih 3 hingga 5 hari lamanya.
Untuk itu, Anda hanya harus menunggu 1 atau 2 hari lebih lama dibandingkan memilih proses pengiriman reguler. Dari segi biaya ongkos kirim pun Anda bisa mendapatkan untung sekitar Rp300 ribu walaupun harus menunggu 2 hari barang datang.
3. Menggunakan Jasa Pengiriman Kargo Repack ID
Pada dasarnya semua jasa ekspedisi besar tentu saja menawarkan pelayanan pengiriman kargo. Namun di sejumlah kota sudah banyak jasa ekspedisi yang melayani proses pengiriman kargo secara khusus. Yang perlu Anda lakukan adalah membandingkan selisih harga dari satu ekspedisi ke yang lainnya.
Apabila Anda adalah penjual di salah marketplace, sangat disarankan untuk mengaktifkan proses pengiriman kargo agar pelanggan dapat langsung memilih proses pengiriman melalui kargo. Apabila mengirim langsung ke kantor ekspedisinya, Anda bisa menanyakan bagaimana cara packing barang agar tidak kena volume melalui pengiriman kargo.
Salah satunya yaitu jasa pengiriman kargo via laut yang ditawarkan oleh Repack ID. Untuk memilih jasa kirim barang ke luar negeri, percayakan ke Repack ID. Karena biaya kirim yang ditawarkan sangatlah terjangkau dan barang pasti aman sampai ke tujuan.